Wednesday, November 16, 2016

INILAH SEJARAH LAHIRNYA HARI GURU NASIONAL


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Foto : beritadaerah.co.id

Hari Guru adalah hari untuk menunjukkan penghargaan terhadap guru, dan diperingati pada tanggal yang berbeda-beda di setiap negara. Di Indonesia sendiri peringatan Hari Guru Nasional jatuh pada tanggal 25 November. Hari Guru Nasional bukan merupakan hari libur resmi, tetapi dirayakan dalam bentuk upacara peringatan di sekolah-sekolah dan pemberian tanda jasa kepada guru, kepala sekolah, dan perangkat sekolah lainnya.

Hari Guru Nasional diperingati bersamaan dengan perayaan ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Ini bermula dengan perjuangan para guru Tanah Air melalui Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) pada 1912. Organisasi unitaristik ini beranggotakan para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah. Umumnya mereka bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua. Di masa yang sama, berkembang juga organisasi guru dengan beragam latar belakang seperti keagamaan, kebangsaan, dan lainnya.

Sekitar dua dekade kemudian Nama PGHB berubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Penambahan kata “Indonesia” mengejutkan pemerintah Belanda. Pasalnya, kata tersebut mencerminkan semangat kebangsaan.

Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dengan pihak Belanda. Secara bertahap, jabatan Kepala HIS (Hollandsch Inlandsche Schoo atau sekolah Belanda untuk bumiputera) mulai diambil alih orang Indonesia. Akhirnya, terbitlah cita-cita kesadaran bahwa perjuangan para guru Indonesia tak lagi tentang perbaikan nasib maupun kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi memuncak menjadi perjuangan nasional.

Pemerintah Jepang melarang semua organisasi dan menutup semua sekolah dan membungkam PGI Pada masa tersebut.

Barulah setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, PGI kembali menggeliat.Kongres Guru Indonesia digelar pada 24–25 November 1945 di Surakarta.Para peserta kongres sepakat menghapuskan semua organisasi dan kelompok guru berlatar belakang perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku. Inilah cikal bakal bersatunya guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk.

Mereka akhirnya meresmikan kelahiran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada 25 November 1945. Dan sejak saat itu, pemerintah menetapkan hari lahir PGRI sebagai Hari Guru Nasional dan menjadikannya momentum penghormatan kepada para pahlawan tanpa tanda jasa di Tanah Air.


Sumber :
http://malahayati.ac.id/?p=13070

Saturday, November 5, 2016

SIAP-SIAP! PROGRAM INDONESIA MENGAJAR KEMBALI DIBUKA....


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Foto : i.ytimg.com

Kabar gembira bagi sarjana lulusan bidang keguruan, program Indonesia Mengajar kembali dibuka, yaitu angkatan ke-XIV. 

Indonesia Mengajar mengajak Anda yang memiliki semangat mengabdi dan cita-cita tinggi, untuk memberikan pendidikan yang baik bagi generasi penerus Republik, dengan menjadi teman para pejuang pendidikan di berbagai penjuru Indonesia. Kesempatan ini dibuka dengan kehadiran Anda selama setahun menjadi Pengajar Muda.

Daftarlah menjadi Pengajar Muda, jika Anda memiliki kepedulian sosial serta bisa mengedepankan jiwa kepemimpinan yang ditunjukkan dengan pengalaman berorganisasi atau kegiatan lain. Semangat juang, kemampuan adaptasi yang tinggi, menyukai tantangan dan kemampuan problem solving serta mampu menghargai dan berempati terhadap orang lain adalah bekal penting yang perlu dimiliki oleh seorang Pengajar Muda.  

Syarat utama untuk menjadi Pengajar Muda adalah Warga Negara Indonesia, belum menikah dan sehat secara fisik dan mental serta bersedia ditempatkan di daerah terpencil selama satu tahun. Diwajibkan sudah lulus kuliah Strata 1 (S1) dan terbuka untuk seluruh jurusan, diutamakan yang sudah berpengalaman minimal satu tahun. Perihal usia, diutamakan di bawah 29 tahun dan memiliki nilai akademis yang baik.

Segera tuangkan semangat dan ketulusan Anda melalui aplikasi online disini untuk bergabung menjadi Pengajar Muda!

Pendaftaran Pengajar Muda XIV akan dibuka dari tanggal 14 November - 16 Desember 2016.

Untuk mendaftarnya, Anda bisa mengakses indonesiamengajar.org.


Sumber : https://indonesiamengajar.org/dukung-indonesia-mengajar/jadi-pengajar-muda/

Tuesday, November 1, 2016

CURHATAN GURU YANG BANGKIT DARI LUMPUR, JADI VIRAL DI MEDSOS


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Menjadi seorang guru adalah suatu pekerjaan yang sangat mulia. Tidak hanya pelajaran yang diajarkan kepada siswa, namun juga membimbing siswa menjadi lebih baik lagi. Tidak sebatas itu yang orang pada umumnya tahu tentang guru. Akan tetapi banyak hal yang menjadi bagian hidup dari seorang guru, pahit getir, suka duka, semuanya dialami.

Guru yang bertugas di perkotaan tidak perlu merisaukan masalah akses yang ditempuh untuk ke sekolah. Tetapi bagaimana jika seorang guru bertugas di desa pedalaman dengan akses yang memprihatinkan. Ya, inilah yang dialami ibu guru cantik bernama Hefny Yanita Sarifuddin.

Untuk sampai ke sekolah, ia harus berjuang melewati jalan yang berlumpur yang terletak di Desa Galang Tinggi ke Desa Srimenanti Kecamatan Mekakau Ilir, Kabupaten Oku Selatan. Ia rela terjatuh bersamaan dengan motor matic yang dikendarainya dan bangkit dari lumpur itu. Ia rela bajunya "belepotan" lumpur demi mencerdaskan anak bangsa. 

Atas kondisi yang dialaminya tersebut, Ibu Hefny sempat curhat di akun jejaring sosial miliknya. Dalam fotonya itu, ia meng-caption :

GURU CANTIK YANG RELA BERMANDIKAN LUMPUR DEMI MENGAJAR SISWA

“Mak manolah menurut kamu Jalan Dusun Daerah kami ni. Tolong lh pemerintah perhatikan kami yg tinggal di daerah pelosok ni. Setidak ny perbaiki jalan mekakau ni. Kasiani kami yg tggl daerah sini. Pagi2 lh rapi lh harum siap berangkat nk ngajar ke Skolah dan setiap hari harus melewati jalan yg Rusak parah kadang sakiit galo badan. Tapi ini demi mendidik anak bangsa kmi ikhlas walau setiap hri tebalik terus..hahhahahaa”.

Ternyata, foto yang diunggah pada Jum'at (28/10/2016), yang menggambarkan getirnya pejuangan guru di daerah pedalaman menjadi viral di media sosial facebook. Bagaimana tidak, pasca unggahan foto tersebut, telah dibagikan lebih dari 1000 pengguna facebook dengan tanggapan-tanggapan netizen yang bermacam-macam. Dari berbagai tanggapan para pengguna facebook, banyak yang mengungkap rasa prihatin terhadap ibu guru tersebut yang harus menempuh jalan rusak dan berlumpur untuk menuju sekolah. Ada juga yang menyesali sikap pemerintah yang enggan peduli dengan kondisi daerahnya. Bahkan tidak sedikit yang memuji guru cantik tersebut yang rela berlumpur-lumpuran untuk mendidik anak bangsa.

Dari secuil pengalaman guru ini, semoga semua pihak tak terkecuali para siswa dapat menghargai perjuangan guru-gurunya demi mengajar dan membimbing mereka.


Referensi :
http://www.yangheboh.com/perjuangan-guru-cantik-ini-bermandikan-lumpur-demi-mengajar-jadi-viral/